Kondisi ekonomi politik dan pendidikan pasca reformasi
Sobat sciegen..... Tingginya keinginan kita untuk mengetahui sejarah mulai dari
berdirinya bangsa Indonesia hingga sekarang adalah semestinya direnungi oleh
semua rakyat bangsa ini. Artikel ini hanya memberikan sedikit Paradigma tentang
Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan tahun 1945. Namun sobat sciegen.... dalam situs ini juga ada
yang dibahas mengenai Keadaan Ekonomi-Politik, Sosial-Budaya Dan Pendidikan IndonesiaPasca Reformasi. Namun tema artikel yang kita angkat kali ini adalah Kondisi
Ekonomi, Politik Sosial-Budaya, Pendidikan Dan Historiografi Indonesia Pasca Proklamasi.
Cekidot J
1. Bidang Ekonomi
Pada
masa pasca proklamasi kemerdekaan, keadaan perekonomian Indonesia mengalami
kondisi yang cukup terpuruk dengan terjadinya inflasi dan pemerintah tidak
sanggup mengontrol mata uang asing yang beredar di Indonesia, terutama mata
uang Jepang dan mata uang Belanda, keadaan kas Negara dan bea cukai dalam
keadaan nihil, begitu juga dengan pajak.
Oleh
karena itu dengan sangat terpaksa pemerintah Indonesia menetapkan tiga mata
uang sekaligus yaitu mata uang de javasche Bank , mata uang Hindia Belanda dan
mata uang pemerintahan Jepang. Pemerintah Indonesia juga mengambil tindakan
lain yaitu menasionalisasikan de javasche bank dan perkebunan –
perkebunan asing milik swasta asing, serta mencari pinjaman dana dari luar
negeri seperti Amerika, tetapi semua itu tidak memberikan hasil yang berarti
dikarenakan adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup akses ekspor
impor yang mengakibatkan negara merugi sebesar 200.000.000,00.
Banyak
peristiwa yang mengakibatkan defisitnya keuangan negara salah satunya adalah
perang yang dilancarkan sekutu dan NICA. Usaha- usaha lain yang dilakukan oleh
pemerintah RI untuk mengatasi masalah ekonomi adalah menyelenggarakan
konferensi ekonomi pada bulan februari tahun 1946. Agenda utamanya adalah usaha
peningkatan produksi pangan dan cara pendistribusiannya, masalah sandang, serta
status dan administrasi perkebunan milik swasta asing.
2. Bidang Politik
Kondisi
dunia politik bangsa Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan, banyak sekali
mengalami perubahan dan pembaharuan di segala aspek. Sebagian besar melakukan
pembenahan di dalam tubuh pemerintahan yang mana sebelumnya dipimpin oleh
bangsa jepang yang menduduki bangsa Indonesia setelah Belanda. Pertama-tama
melakukan rapat PPKI yang dilaksanakan pada tanggal 18 agustus 1945. Agenda
pertama adalah menunjuk presiden dan wakil presiden serta mengesahkan dasar
negara yaitu UUD Negara. Kemudian rapat terus berlanjut dengan agenda; agenda
yang lebih luas yaitu pembentukan alat-alat perlengkapan negara seperti Komite
Nasional, Kabinet Pertama RI, pembagian wilayah RI atas 8 Propinsi beserta pada
gubernurnya, penetapan PNI sebagai satu-satunya partai politik di Indonesia,
pembentukan BKR/TKR, dan lain-lain. Tetapi banyaknya hambatan dan kurangnya
pengalaman dalam perjalanan pembangunan yang akan dihadapi, maka jalannya
pemerintahan menjadi tersendat dan tidak seluruhnya sesuai rencana dancita-cita
yang telah dicanangkan.
3. Bidang sosial dan budaya
Pasca
proklamasi kemerdekaan banyak terjadi perubahan sosial yang ada di dalam
kehidupan masyarakat Indonesia pada khususnya. Dikarenakan sebelum kemerdekaan
di proklamirkan, didalam kehidupan bangsa Indonesia ini telah terjadi
diskriminasi rasial dengan membagi kelas-kelas masyarakat. Yang mana masyarakat
di Indonesia sebelum kemerdekaan di dominasi oleh warga eropa dan jepang,
sehingga warga pribumi hanyalah masyarakat rendahan yang kebanyakan hanya
menjadi budak dari bangsawan atau penguasa. Tetapi setelah 17 agustus 1945
segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi bangsa Indonesia dan
semua warga negara Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama
dalam segala bidang.
Salah
satu tujuan bangsa Indonesia yang telah dicanangkan sejak awal adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya landasan itulah yang menjadikan
misi utama yaitu menitik beratkan pembangunan awal dibidang pendidikan yang
mana telah di pelopori oleh Ki Hajar Dewantara yang mana di cetuskan menjadi
Bapak pendidikan yang juga menjabat sebagai menteri pendidikan pada masa pasca
kemerdekaan 1945.
4. Bidang Pendidikan
Mengamati
perjalanan sejarah pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
sungguh menarik dan memiliki proses yang amat panjang. Belanda yang menduduki
Indonesia dengan misi gold, glory dan gospelnya mereka mempengaruhi pemikiran
dan iedeologi dengan doktrin-doktrin Barat. Akan tetapi kita sepatutnya bangga
dengan perjuangan para tokoh Muslim pada masa itu yang berupaya sekuat tenaga
untuk mengajarkan Islam dengan cara mendirikan lembaga & das; lembaga
pendidikan Islam seperti madrasah, pesantren, majlis taklim dan sebagainya.
Dari lembaga inilah kemudian lahir tokoh-tokoh muslim yang berperan besar dalam
mewujudkan kemerdekaan dan membelarisalah Islam. Materi yang dipelajari
menggunakan referensi dan kitab-kitab kuningberbahasa Arabseperti safinah,
Bulughul Marom, dan sebagainya selain itu ilmujiwa, ilmu hitung pun dipelajari.
Pada saat itudisamping menuntut ilmu mereka harus berjuang melawan penjajah.
Itulah sekilas tentang pendidikan Islam pada zaman penjajahan Belanda dan
Jepang.Setelah merdeka, bangsa Indonesia merasa mampu menghirup angin segar di
negerinya sendiri karena telah terlepas dari penjajahan. Akan tetapi, sikap,
watak dan mental bangsa yang terjajah akan menjadi kendala tersendiri bagi
perkembangannegara, khususnya pendidikan Islam di Indonesia.
Pendidikan
Islam pada masa Kemerdekaan ini dapat kita bagi menjadi beberapa periode:
1.Pendidikan
Islam Pada Masa Orde Lama
2.Pendidikan
Islam Pada Masa Orde Baru
3.Pendidikan
Islam Pada Masa Reformasi 4.Pendidikan Islam Masa depan
Seiring
dengan perkembangan zaman,persoalan yang dihadapi pun semakin bertambah seperti
sistem pendidikan yang sesuai dengan tujuan, visi dan misi negara itu. Masuknya
pemikiran-pemikiran barat yang secara tidak langsung meracuni pemikiran-pemikiran
Islam dan berbagai krisis yang melanda negeri ini menjadi bagian dari polemik
dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam saat ini.
5. Historiografi di
Indonesia
Penulisan
sejarah pada masa pasca kemerdekaan didominasi oleh penulisan mengenai
peristiwa-peristiwa yang masih hangat waktu itu, yaitu mengenai perjuangan
bangsa Indonesia dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Pada masa
ini penulisan sejarah meliputi beberapa peristiwa di Indonesia yang ditulis
oleh orang Indonesia sendiri. Tentu saja objektivitasnya dapat dipertanggung
jawabkan karena menulis sejarah adalah orang yang berada padasaat peristiwa
tersebut terjadi. Sehingga dapat dilihat perkembangan Indonesia-sentris yang
mulai beranjak. Dan tentu saja hal ini sangat berpengaruh bagi perkembangan
sejarah itu sendiri.
Pada
masa ini penulisan sejarah meliputi beberapa peristiwa penting, misalnya
proklamasi kemerdekaan Indonesia dan pembentukan pemerintahan Republik
Indonesia. Kejadian-kejadian sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia yang meliputi
sebab-sebab serta akibatnya bagi bangsa ini merupakan sorotan utama para
penulis sejarah. Fokus penulisan sejarah pada masa ini biasanya mengangkat
tentang tokoh-tokoh pahlawan nasional yang telah berjasa dalam memperjuangkan
kemerdekaan dan tokoh-tokoh politik yang berpengaruh pada masa itu. Bahkan
banyak biografi-biografi tokoh pahlawan nasional yang diterbitkan misalnya saja
Teuku Umar, Pangeran Diponegoro, atau Imam Bonjol. Selain biografi tentang
pahlawan nasional, banyak juga ditemui tulisan mengenai tokoh pergerakan
nasional seperti Kartini, Kiai Haji Wahid Hayim. Biografi-biografi tersebut
diterbitkan dimungkinkan karena alasan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme diantara
kalangan masyarakat. Pada kondisi dimana sebuah Negara baru berdiri,
nasionalisme sangatlah penting mengingat masih betapa rapuhnya sebuah Negara
tersebut seperti bayi yang baru lahir, sangat rentan terhadap penyakit baik
dari dalam maupun dari luar. Dan nasionalisme menjaga keutuhan sebuah Negara
tersebut agar tetap tegar dan tumbuh menjadi sebuah Negara yang makmur
dikemudian hari.
Tetapi
pada masa ini juga terdapat terobosan baru, yaitu munculnya peranan-peranan
rakyat kecil atau wong cilik sebagai pelaku sejarah yang dipelopori oleh Prof.
Sartono Kartodirjo. Semenjak itu khasanah historiografi Indonesia bertambah
luas. Perkembangan yang terlihat pada penulisan sejarah Indonesia adalah
kata-kata "pemberontakan" yang dahulu sering ditulis oleh para
sejarawan Eropa, kini berganti menjadi "perlawanan" atau "perjuangan".
Hal tersebut logis karena sebagai bangsa yang terjajah tentu saja harus melawan
untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan. Histtoriografi pasca kemerdekaan
yang Indonesia-sentris merupakan antitesis dari sejarah Neerlandosentris.
Apabila versi arus utama Belanda mengenai sejarah Hindia-Belanda
mengagung-agungkan pasifikasi dan kemajuan. Sebaliknya, narasi nasionalis berpusat
pada perjuangan untuk mewujudkan negara demokrasi sekuler yang berakar dalam
identitas bersama (dan baru). Sementara, dari sisi hal yang ditekankan dan
struktur, sebenarnya kedua perspektif sejarah itu sebagian besar identik satu sama
lain. Hal yang dilukiskan sebagai keburukan (kejahatan atau fanatik) dalam
narasi Belanda menjadi kepahlawanan dalam versi nasionalis (perjuangan tanpa
pamrih). Namun, fokus utama tetap sama, yakni negara dan pengalaman kolonial (Sutherland,
2008:40). Sebagaimana visi Neerlandosentris, visi Indonesiasentris juga mencari
legitimasi dengan cara menjanjikan pembangunan. Wujud sejarah Indonesiasentris
dalam sejarah Indonesia bermetamorfosis menjadi Sejarah Nasional. Sejarah nasional
menggunakan dekolonisasi sebagai prinsip dasar dari Indonesiasentrisme untuk
membangun wacana sekaligus perspektif yang menjadikan historiografi sekedar
sebagai alat penghujat dan menggunakan masa lalu sebagai tameng pembenaran
(Purwanto, 2006). Segala yang berbau kolonial adalah salah, dan segala yang
bercitarasa nasional adalah kebenaran.
Gimana
sobat...... mudah-mudahan info tersebut diatas dapat merefleksi pengetahuan
kita tentang negara kita tercinta ini. Sobat juga bisa baca artikel kami .mengenai Keadaan Ekonomi-Politik, Sosial-Budaya Dan PendidikanIndonesia Pasca Reformasi.
Oke....
semoga bermanfaat dan memberi manfaat buat kita semua,